Terik matahari yang menyengat, membuat mereka tidak patah semangat menunggu di tempat itu. Rasa lapar yang melanda, tidak juga membuat mereka beranjak dari tempat tersebut. Canda tawa yang tercipta diantara mereka, membuat perasaan bosan mereka sedikit terhapus. Tetapi, hanya beberapa menit kehadiran orang itulah, yang membuat rasa penat mereka hari itu, menjadi terbayar. – Potret beberapa wartawan saat beraktivitas menunggu kedatangan seorang tersangka di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, siang tadi.
Hari ini, banyak hal baru yang saya pelajari dari hasil saya
menjadi seorang mahasiswi. Belajar gimana serunya terjun langsung ke lapangan
untuk meliput suatu kejadian, hiruk-pikuknya, dan kembali belajar bagaimana
menghargai waktu yang kita miliki dan apa yang kita dapatkan dalam hidup ini.
Wartawan-wartawan atau yang biasa mereka sebut diri mereka sebagai seorang
Jurnalist itu hari ini duduk serempak di gedung KPK untuk menunggu kedatangan
seorang tersangka kasus korupsi kondang yang akan diperiksa hari itu. Memang
sih, sudah makanan mereka sehari-hari mendiami tempat itu untuk menanti
orang-orang penting yang silih berganti memasuki gedung itu untuk diperiksa
terkait kasus-kasus korupsi yang terjadi di negara kita ini. Semakin saya
perhatikan, terlihat sekali rasa bosan yang mereka rasakan dikala mereka sedang
menunggu si tersangka yang tidak kunjung datang. Beberapa candaan mereka
lontarkan satu sama lain, untuk menciptakan tawa dan membunuh rasa bosan yang
menghantui mereka siang itu.
“Mas, udah berapa lama nunggu disini?” Saya mencoba bertanya
kepada salah satu juru kamera yang kebetulan duduk di samping saya.
“Hmm, aku dari jam 9 udah disini.” Ucap si juru foto yang
mempunyai beberapa lukisan tattoo dilengannya.
Saya semakin terhanyut dalam pikiran saya sendiri, awalnya
saya pikir, menjadi seorang journalist adalah hal yang menyenangkan, kerjaan
kita cuma nongkrong saja di tempat
dimana dicurigai sebagai tempat mereka mendapatkan berita terbaru.
Tetapi, setelah saya rasakan sendiri apa yang mereka rasakan,
ya well, meskipun cuma beberapa jam, saya yakin, pekerjaan menjadi seorang
journalist adalah pekerjaan yang paling membosankan yang ada di dunia ini
sekarang.
“bosen ya, pak nungguinnya. Ngantuk.” Ucap saya kepada salah
seorang journalist yang terlihat sudah lama bergelut di dunia ini.
“Mungkin bosen sih, cuma, kalau dinikmatin ya seru juga, dan
jadi seorang journalist itu kaya banget loh, dek. Kaya akan pengalaman.” Jawab
si bapak journalist itu dengan nada yang semangat seolah akan memulai cerita perjalanan
kariernya menjadi seorang Journalist.
And yes, he’d tell us story about his journey when he on his
duty as a Journalist. And it’s a definitely yes, I feel so amazing when i heard about what
he has been through his job.
“Perjalanan saya yang terjauh itu ke Zimbabwe.” Tambahnya
diakhir cerita.
Waktu berjalan, orang yang kami tunggu-tunggu tidak juga
muncul di tempat itu. Saya merasa semakin bosan, saya memperhatikan orang-orang
disekitar saya, yes, para journalist. Mereka sepertinya tidak sebosan saya.
Tiba-tiba salah seorang dari mereka menyerukan sebuah kalimat yang menyatakan
tanda-tanda positive hadirnya si orang yang ditunggu-tunggu itu, tanpa banyak
bicara, para journalist tersebut yang tersebar dimana-mana, bergegas membentuk
sebuah barikade yang berisi seluruh journalist atau awak media yang hadir di
tempat itu, and wow, once again, saya takjub melihat kesigapan mereka. Dan yes,
sampai sekarang saya kagum dengan kehebatan mereka mendapatkan informasi.
They are the true stalker that live in this world, hahaha.
Menit-menit berlalu, muncul lah si orang yang
ditunggu-tunggu itu. Semua journalist bersiap dengan alat tempur mereka
masing-masing. Ya kamera lah, ya video cam lah, ya recorder lah, all out
intinya. And for the third time I feel so amaze with them.
Then, setelah mereka selesai meliput si orang yang
ditunggu-tunggu itu, dan saya pun kebetulan selesai melakukan tugas saya.
Mereka kembali ke tempat mereka masing-masing, mungkin, mengolah berita, pikir
saya. Dan kemudian, saya yang kebetulan datang dengan 2 teman saya pun beranjak
meninggalkan gedung KPK itu. Still,
meninggalkan gedung KPK dan merasa amaze terhadap apa yang saya lihat
hari itu.
Di mobil saya kembali memikirkan keseruan yang terjadi hari
ini. Mendadak perut saya terasa lapar, dan saya kembali terpikirkan
journalist-journalist yang saya temui tadi.
“Kalau mereka menunggu seperti itu terus, jadi kapan mereka
mengisi perut mereka ya? Hmm…”
Rasanya saya saat ini ingin sekali makan untuk memuaskan
diri saya, tetapi ketika saya melihat awak media yang tadi melihat kedatangan
si orang yang ditunggu-tunggu itu mereka terlihat sangat bahagia dan
berseri-seri. Hanya karena itu mereka bahagia? Bukan main, memang tuntutan
pekerjaan sepertinya.
Tetapi saya pikirkan lagi, karena mereka menyukai pekerjaan
mereka, mereka lebih terlihat enjoy untuk mengerjakan pekerjaan mereka dan
pastinya tanpa paksaan. Melihat mereka seperti itu, saya yakin, pasti mereka
sangat menghargai setiap waktu yang bergulir dalam hidup mereka.
Sedangkan saya? Banyak waktu terbuang yang tidak saya
gunakan sebaik mungkin. Bisa dibilang, belum bisa menghargai waktu yang ada
untuk saya. Saya sering mengeluh pada setiap pekerjaan yang saya lakukan,
melihat para journalist itu, mereka sepertinya jarang sekali mengeluh tentang
apa yang mereka kerjakan sekarang. Itu karena mereka mencoba menyukai apa yang
mereka lakukan saat ini, mencoba menjalani apa pekerjaan mereka sekarang dengan
lebih enjoy dan lebih open minded. Mereka merasa sangat puas ketika mereka
mendapatkan foto orang yang mereka tunggu-tunggu itu meskipun fotonya juga
tidak terlalu jelas, hmm, mungkin saya akan terus menunggu untuk membidik hasil
foto yang lebih baik. Tetapi, mereka sepertinya tidak? Hmm, mungkin saya kurang
menghargai apa yang saya dapatkan selama ini, merasa tidak pernah puas terhadap
apa yang saya dapatkan. Sedangkan mereka, selalu percaya pada apa yang mereka
dapatkan dan menghargai hal yang mereka dapatkan sekecil apapun.
Pelajaran yang saya dapatkan hari ini adalah,
Waktu yang berjalan dalam hidup kita ini sangat berharga,
akan sayang sekali jika kita menyia-nyiakan waktu kita untuk mengeluh terhadap
hal-hal yang kita lakukan yang kita tidak merasa puas mendapatkannya. Hal
simple yang kita tidak ketahui ternyata jauh lebih akan membuat kita bahagia
dibandingkan kita mencari hal besar yang sebenarnya pada akhirnya tidak akan
memuaskan kita juga, karena apa, disaat kita mencari sesuatu hal yang membuat
diri kita puas, maka kita tidak akan pernah menemukan hal itu, karena sifat
dasar seorang manusia yang paling buruk adalah, kita yang tidak pernah merasa
puas.
No comments:
Post a Comment