Monday, January 13, 2014

Why be - when we can be + ?

You think that you're so ugly?
You think that you're so stupid?
You think that you're so unlucky?
You think that you're so lonely?
You think that your problems is bigger than other's?



Pada umumnya, yang namanya kehidupan itu pasti banyak banget masalah datang silih berganti. Banyak hal-hal yang tidak terduga terjadi dalam kehidupan kita. Ada yang besar dan ada yang kecil, trouble is a friend, right? Tetapi yang pasti adalah, masalah timbul pasti karena kita, sebagai individu sendiri yang membuat masalah itu terjadi. Why? Yes, karena kita yang berpikir negative, maka timbulah masalah dalam diri kita. Ya, naturalnya sih, jarang sekali, manusia yang selalu berpikiran positive di dunia ini, just be real, manusia mana sih yang gak pernah berpikir negative?
Hal kecil yang ada dalam diri kita, kalau kita selalu berpikiran negative aja bisa menimbulkan masalah. Gak percaya?
Coba deh, misalnya kamu punya tahi lalat banyak di tubuh kamu, terus kamu selalu berpikiran kalau itu merusak penampilan kamu, terus kamu kepikiran buat operasi plastik dan sebagainya biar semua tahi lalat kamu hilang, atau pakai cara yang biasa di jalanan sering kita temui, penghapus tahi lalat tanpa operasi, nah kamu gunain itu cara, terus yang ada malah tahi lalat kamu bukannya hilang malah kamu kena penyakit kulit atau malah ada bekas operasi di tempat tahi lalat kamu berada. Makin masalah kan jadinya?
Coba kalo kamu selalu berpikir kalau kumpulan tahi lalat yang ada di tubuh kamu bikin kamu lebih hoki dari manusia lainnya? Toh, mungkin hal-hal buruk gak akan terjadi dalam hidup kamu?
Banyak banget manusia yang selalu berpikiran kalau masalah yang mereka hadapi itu adalah masalah besar dalam hidup mereka.

Well, here, let me share you something. Truth about life, and yes, life is never be easy.

Saya, adalah orang yang dikenal ceria-talkative-friendly dan open. Semua yang mengenal saya rata-rata bilang kalau hidup saya ini selalu happy dan gak punya beban. Well, secara penampilan sih mungkin iya, keliatannya ceria terus dan gak berbeban. But, here's the truth about myself, yang well, dulu sangat amat tidak ingin saya ceritakan kepada siapa-pun itu. Termasuk, sahabat terdekat saya.
Saya hadir ditengah keluarga yang hangat dan harmonis, papa dan mama saya adalah orang yang sangat berhati mulia dan penuh cinta kasih. Mereka rela mengorbankan tenaga jerih payah mereka untuk membesarkan anak yang bukan darah daging mereka sendiri, mereka mau mencintai anak itu layaknya mereka mencintai buah hati mereka sendiri, membesarkan anak itu, sampai anak itu besar dan bisa menulis hal-hal indah yang dia lalui bersama mereka berdua. Yap, anak itu adalah saya.
Awalnya saya acuh terhadap setiap perkataan orang-orang mengenai saya yang tidak mirip dengan kedua orang tua saya, sampai akhirnya, kedewasaan yang membuat saya berpikir tentang semua ucapan orang-orang di sekitar saya terhadap saya. Awal saya mengetahui kebenaran ini, yes, i'm shock to death. All i want to do is, i really want to die. Saya malu terhadap diri saya sendiri. Merasa kotor dan merasa tidak pantas berada di tengah-tengah keluarga saya saat itu. Frustasi? Sangat. Hopeless? Banget.  Rasanya akal sehat saya tidak dapat lagi di pakai saat itu. Saat itu saya juga sempat berpikir, apa bedanya saya dengan seekor anjing yang di buang oleh induknya dan di jual kepada orang-orang? Darimana saya berasal? Untuk apa saya di lahirkan kalau yang melahirkan saya saja tidak mau mengakui saya dan membebankan saya kepada orang lain yang sama sekali tidak mengenal saya?
Well, saya pernah mencoba untuk mengakhiri hidup saya saat itu, di umur yang ke-14, saya mencoba 3 kali hal-hal bodoh untuk mengakhiri hidup saya saat itu. Mungkin sekarang saya bilang bodoh, tetapi dulu disaat saya belum begitu memaknai kehidupan saya, saya sama sekali tidak merasa bodoh.
Pergi ke psikiater? yes, i did it. Padahal sih, saya gak gila, cuma saya sulit untuk mengendalikan emosi saya saat itu. Dan well, pada saat itu, saya tidak bisa mempercayai siapa pun yang ada di sekitar saya.
Beberapa bulan setelah itu, saya bertemu seorang guru. Beliau yang membuka pikiran saya tentang betapa pentingnya kehidupan yang saya miliki sekarang.

"Jangan pedulikan apa kata orang lain tentang hidupmu, karena bukan mereka yang jalani hidupmu tetapi kamulah sendiri yang menjalaninya. Orang yang mencemooh kamu diluar sana adalah orang yang iri akan kesuksesanmu sekarang. Biarlah anjing menggonggong kafilah berlalu, nak."

Itulah sederet kalimat yang beliau (Alm. Diana) katakan kepada saya semasa itu. Beberapa tahun berlalu, rasanya suaranya masih tergiang dikepala saya. Hingga hari dimana beliau menghembuskan napas terakhirnya, saya bersyukur karena saya bertemu dengan dia di dunia ini. Selain bersyukur karena saya bertemu dengan kedua orang tua saya sekarang.
Hari demi hari berlalu, semakin besar usia saya bertambah, semakin saya memaknai tentang wejangan yang beliau berikan kepada saya. Saya flashback kembali masa-masa indah saya ketika kecil bersama kedua orang tua saya dan keluarga besar saya. Merasa bodoh karena dulu saya hampir saja mengakhiri kisah-kisah indah dalam hidup saya. Bodoh ya saya? coba kalau dulu saya berhasil ditabrak mobil, pasti sekarang saya tidak bisa post tentang blog ini, untung saja dulu hanya becak yang menabrak saya.

Dari cerita ini, saya bukan ingin meminta anda untuk mengasihani kisah saya, tetapi saya ingin anda belajar dari kesalahan saya dahulu. Berpikir negative tidak akan membuat hidup kamu bahagia, yang ada malah menyesatkan hidup kamu. Setiap perjalanan hidup yang kamu lalui, selalu ada bagian positive yang bisa kamu dapatkan di dalamnya. Syukuri setiap apa yang kamu miliki sekarang, karena tidak semua orang bisa mendapatkan apa yang kamu dapatkan. Dan kisah saya juga jauh dari masalah hidup yang besar, karena ketika saya berpikir kembali, saya bercermin kembali dengan sekitar saya, masih banyak orang diluar sana yang mempunyai masalah yang jauh lebih besar daripada saya. Begitu juga dengan masalah yang mungkin anda hadapi. Dan yes, penyesalan itu selalu datang belakangan, sama seperti penyesalan saya karena sudah mencoba melakukan hal bodoh dahulu, dan untungnya, saya masih diberikan kesempatan untuk lebih mensyukuri apa yang saya miliki sekarang.
Dan terakhir, untuk kedua orang tua kalian, jangan-pernah-sekalipun-kamu menyia-nyiakan cinta kasih dan perhatian mereka kepada kamu, karena mereka adalah dua makhluk yang rela melakukan apa saja demi kita.

"Saya pernah bertanya kepada kedua orang tua saya, apa yang mereka inginkan agar saya dapat menembus semua kebaikan mereka kepada saya. Jawaban yang saya dapatkan adalah, kesadaran diri saya akan hidup yang bermakna yang sedang saya jalani ini, serta kebahagian saya kelak nanti."

dari post ini juga saya bukan ingin menggurui kalian, tetapi saya hanya ingin setulus hati membagikan kisah saya kepada anda. Dan bahwa hidup itu berarti maka jangan pernah kita sia-siakan hidup kita dan membuang waktu kita untuk terlalu banyak menyerap pikiran negative dalam diri kita. Dulu mungkin kisah ini tidak akan pernah saya ceritakan kepada siapapun, tetapi sekarang, saya tidak lagi merasa malu terhadap diri saya sendiri, tetapi saya bangga, banyak hal yang bisa saya pelajari sendiri dari kisah hidup saya. Semoga dengan post ini, bisa berguna untuk refleksi diri kita masing-masing dan menjadi pelajaran untuk kamu. Setiap individu punya kisah yang bisa membuat diri mereka malu, tetapi, tidak ada hal yang lebih memalukan selain diri kita yang tidak menerima jati diri kita sendiri.

Who said that "Sometimes the strongest people in the morning are the ones who cry themselves at night?" No, cause now, i'm strong enough to let go of my past. Don't ever be afraid of what you're future will be, cause you're the one who can build your future, just don't let your past bother you. People can laugh at you, but don't worry, someday, you gonna walk in front of them and say thanks to them cause they make you even stronger than before and you can be more than them. Tell the universe, that you can be the one that they think you can't, and yes, always learn from your mistakes and do always be grateful for what you've got right now.


Thanks for those people who comes into my life, especially my parents, my best friends and you. Who always accept me the way i am and love me for who i am. Thanks for all the supports, guys. It means so much.

P.s jangan harap setelah ini saya akan menghilang dari peredaran, tetapi saya akan menjadi lebih percaya diri karena sudah menjadi diri saya sendiri yang seutuhnya sekarang. Have a good day, readers!

No comments:

Post a Comment